Sudah diublak ublek kemana-mana cuman hanya ada trik mbedah kabel LAN menjadi kabel perpanjangan untuk Adaptor yang kemudian di katakan Energy Listrik Over Internet...
Sebenarnya pertanyaannya adalah gimana setting kabelnya untuk menyambungkan POE dengan AP yang sudah kita buat ?
Kita sudah buat pake Straight kemudian kita tarik dari antena yang ada AP nya kita tarik ke POE eh ternyata cuman nyala Power nya saja, sementara lan dan WLAN nya nggak nyala, kenapa ya ?
Coba bikin kabel straight pendek-pendek saja ehhh ... ternyata nyala semua ... sip deh ...
Trik hari ini adalah bikin kabel buat POE : Ternyata kabelnya adalah cukup bikin STRAIGHT semua.
masih hapal dengan kabel straight ?
Lihat gambar berikut :
Hasilnya seperti berikut :
Friday, June 19, 2015
Jarak Kabel POE dengan MIkrotik atau perangkat AP untuk Antena ?
Sudah masang antena, semua sepertinya sudah dicek dengan benar kabelnya tapi kok ndak bisa nyala ya wlan dan lan nya padahal udah dibuat kebl dah benar
Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik? - Pertanyaan ini mungkin pernah muncul dipikiran anda yang sering seting mikrotik terutama Mikrotik Outdoor. PoE atau kepanjangan dari Power over Ethernet adalah suatu alat yang bisa menyalurkan tegangan listrik melalui media kabel UTP untuk menyalakan Mikrotik atau alat lainnya. Jadi tidak perlu menarik kabel power adapter terlalu panjang. Solusi tepat bagi anda yang ingin membangun jaringan wireless Mikrotik outdoor baik Point to Point (PtP) maupun Point to Multi Point (PtM).
Sudah tau kan seperti apa bentuk Power over Ethernet (PoE) Mikrotik? Penampakan PoE Mikrotik nya seperti dibawah ini.
Pada gambar PoE di atas, ada dua port untuk konektor RJ-45.
Port LAN --> dari PoE ke PC untuk remote Mikrotik. Panjang kabel maksimal 100 meter.
Port POE --> dari PoE ke Mikrotik untuk menghidupkan Mikrotik. Panjang kabel maksimal ??
Secara teori kabel jarak maksimal kabel UTP adalah 100 meter. Namun pada prakteknya bisa berbeda tergantung kondisi lapangan dan peralatan.
Nah, sekarang pertanyaannya Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik?
Jawabannya juga bermacam-macam. Ada yang bilang bisa sampai 20 meter, 40 meter, 50 meter, bahkan 80 meter. Namun pastinya kondisi lapangan dan alat yang digunakan juga berbeda-beda.
Menurut pengalaman saya, jarak maksimum kabel UTP untuk PoE Mikrotik kurang-lebih 20 meter untuk tegangan 24V. Hasilnya mikrotik bisa bekerja dengan normal. Namun ketika saya tambah panjang kabel PoE menjadi 35 meter dengan tegangan 24V, Mikrotik tidak mau nyala.
Kemudian saya coba menambahkan tegangan menjadi 30V dengan mengganti power adaptor bawaan Mikrotik dengan power adaptor yang bisa di atur teganganya dari 18 - 32 Volt. Hasilnya, Mikrotik mau nyala dan bisa di ping serta remote dari PC.
Jangan naikkan tegangan terlalu tinggi. Walaupun pada RB mikrotik nya sudah dilengkap dengan fitur Overvoltage Protection sampai 60 Volt, namun ada baiknya jangan gunakan tegangan yang terlalu tinggi agar RB lebih awet.
Kendala yang sering muncul ketika menggunakan PoE dengan kabel UTP yang panjang yaitu :
Mikrotik tidak mau nyala karena kabel terlalu panjang.
Mikrotik nyala tapi sering restart dan mati sendiri karena loss tegangan pada kabel UTP terlalu tinggi.
Mikrotik nyala tapi tidak bisa diakses (remote) baik ping maupun via Winbox karena kabel terlalu panjang.
Bagaimana solusi untuk penggunaan PoE Mikrotik dengan kabel panjang tersebut?
Gunakan kabel UTP cat 5 dengan kualitas terbaik dan pastikan crimping connector RJ-45 sempurna.
Untuk pemasangan outdoor dianjurkan menggunakan kabel STP.
Cek tegangan output dari PoE ke Kabel, pastikan drop tegangan tidak terlalu besar.
Solusi yang paling jitu yaitu dengan menaikkan tegangan PoE Adaptor, misalnya dari 24V menjadi 30V.
Info di artikel ini bisa dijadikan acuan, namun hasil yang anda dapatkan belum tentu sama. Hasil yang anda dapatkan mungkin akan berbeda, karena sekali lagi semua itu tergantung dari kondisi lapangan dan peralatan yang digunakan.
http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/05/berapa-jarak-maksimum-kabel-utp-poe-mikrotik.html
Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik? - Pertanyaan ini mungkin pernah muncul dipikiran anda yang sering seting mikrotik terutama Mikrotik Outdoor. PoE atau kepanjangan dari Power over Ethernet adalah suatu alat yang bisa menyalurkan tegangan listrik melalui media kabel UTP untuk menyalakan Mikrotik atau alat lainnya. Jadi tidak perlu menarik kabel power adapter terlalu panjang. Solusi tepat bagi anda yang ingin membangun jaringan wireless Mikrotik outdoor baik Point to Point (PtP) maupun Point to Multi Point (PtM).
Sudah tau kan seperti apa bentuk Power over Ethernet (PoE) Mikrotik? Penampakan PoE Mikrotik nya seperti dibawah ini.
Pada gambar PoE di atas, ada dua port untuk konektor RJ-45.
Port LAN --> dari PoE ke PC untuk remote Mikrotik. Panjang kabel maksimal 100 meter.
Port POE --> dari PoE ke Mikrotik untuk menghidupkan Mikrotik. Panjang kabel maksimal ??
Secara teori kabel jarak maksimal kabel UTP adalah 100 meter. Namun pada prakteknya bisa berbeda tergantung kondisi lapangan dan peralatan.
Nah, sekarang pertanyaannya Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik?
Jawabannya juga bermacam-macam. Ada yang bilang bisa sampai 20 meter, 40 meter, 50 meter, bahkan 80 meter. Namun pastinya kondisi lapangan dan alat yang digunakan juga berbeda-beda.
Menurut pengalaman saya, jarak maksimum kabel UTP untuk PoE Mikrotik kurang-lebih 20 meter untuk tegangan 24V. Hasilnya mikrotik bisa bekerja dengan normal. Namun ketika saya tambah panjang kabel PoE menjadi 35 meter dengan tegangan 24V, Mikrotik tidak mau nyala.
Kemudian saya coba menambahkan tegangan menjadi 30V dengan mengganti power adaptor bawaan Mikrotik dengan power adaptor yang bisa di atur teganganya dari 18 - 32 Volt. Hasilnya, Mikrotik mau nyala dan bisa di ping serta remote dari PC.
Jangan naikkan tegangan terlalu tinggi. Walaupun pada RB mikrotik nya sudah dilengkap dengan fitur Overvoltage Protection sampai 60 Volt, namun ada baiknya jangan gunakan tegangan yang terlalu tinggi agar RB lebih awet.
Kendala yang sering muncul ketika menggunakan PoE dengan kabel UTP yang panjang yaitu :
Mikrotik tidak mau nyala karena kabel terlalu panjang.
Mikrotik nyala tapi sering restart dan mati sendiri karena loss tegangan pada kabel UTP terlalu tinggi.
Mikrotik nyala tapi tidak bisa diakses (remote) baik ping maupun via Winbox karena kabel terlalu panjang.
Bagaimana solusi untuk penggunaan PoE Mikrotik dengan kabel panjang tersebut?
Gunakan kabel UTP cat 5 dengan kualitas terbaik dan pastikan crimping connector RJ-45 sempurna.
Untuk pemasangan outdoor dianjurkan menggunakan kabel STP.
Cek tegangan output dari PoE ke Kabel, pastikan drop tegangan tidak terlalu besar.
Solusi yang paling jitu yaitu dengan menaikkan tegangan PoE Adaptor, misalnya dari 24V menjadi 30V.
Info di artikel ini bisa dijadikan acuan, namun hasil yang anda dapatkan belum tentu sama. Hasil yang anda dapatkan mungkin akan berbeda, karena sekali lagi semua itu tergantung dari kondisi lapangan dan peralatan yang digunakan.
http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/05/berapa-jarak-maksimum-kabel-utp-poe-mikrotik.html
Belajar memahami POE LEBIH keren dengan Contoh Perangkat Canggih
Sebelum melakukan pembelian routerboard, disarankan untuk melihat detail spesifikasi produk. Pernahkan Anda melihat fitur PoE-In dan Poe-out pada RouterBoard ?, atau ketika kita sedang melihat - lihat gambar RouterBoard, ada beberapa jenis routerboard dimana terdapat warna kuning pada salah satu atau beberapa interface. Informasi tersebut merupakan petunjuk bahwa RouterBoard support fitur PoE, sebuah fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan pada jaringan kita.
PoE
Merupakan kependekan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain metode yang memanfaatkan kabel twisted pair (UTP/STP) sebagai media transmisi power (daya). Manfaat PoE akan sangat terasa ketika kita melakukan pemasangan perangkat wireless outdoor di tower. Dengan adanya PoE, kita tidak perlu melakukan penarikan kabel power dari catu daya ke perangkat router yang ada diatas tower. Contoh topologi pemasangan perangkat yang memanfaatkan PoE.
PoE-In
Kebanyakan para pengguna MikroTik sudah cukup familiar dengan fitur PoE-In pada RouterBoard. Artinya jika RouterBoard support PoE-In, maka routerboard tersebut bisa menerima power dari interface ether PoE tanpa perlu power melalui power jack. RouterBoard yang support fitur ini kebanyakan RouterBoard yang digunakan untuk kebutuhan wireless.
Dengan adanya fitur PoE-In ini, teknisi tidak perlu repot mengalokasikan kabel power untuk memberikan power ke RouterBoard, cukup gunakan PoE untuk melewatkan power melalui kabel UTP, artinya kabel UTP akan digunakan untuk melewatkan data sekaligus melewatkan power untuk RouterBoard. Pada paket wireless outdoor biasanya sudah termasuk passive PoE. Bentuk passive PoE tiap paket wireless outdoor terkadang berbeda tergantung spesifikasi alat. Contoh gambar Passive poE.
Pada bagian luar biasanya terdapat beberapa teks informasi. Untuk port pada passive POE yang bertuliskan LAN dihubungkan ke jaringan lokal, bisa ke komputer langsung atau ke swicth. Port LAN pada passive PoE hanya berfungsi untuk melewatkan data. Selanjutnya port passive PoE yang bertuliskan PoE dihubungkan ke RouterBoard pada port yang terdapat informasi PoE (biasanya ether1). Port ini selain melewatkan data, juga mengirimkan power yang akan digunakan oleh RouterBoard. Dan port power jack (DC), hubungkan dengan adaptor. RouterBoard akan menyala dengan menggunakan supply power via kabel UTP dari PoE sehingga tidak lagi membutuhkan power dari colokan power jack.
PoE-Out
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, beberapa produk MikroTik Support fitur PoE Output. Fitur ini berfungsi untuk memberikan supply power terhadap perangkat yang terkoneksi pada interface yang support PoE-Out.
Contoh produk yang support PoE Out misalnya RB750UP atau Omnitik UPA. Router yang memiliki fitur ini biasanya dibekali dengan adaptop yang berbeda dengan adaptor biasanya. Tentu saja adaptor yang memiliki kapasitas power yang lebih baik. Masing - masing device memiliki jumlah interface PoE-Put yang berbeda - beda. Disarankan untuk melihat spesifikasi detail setiap perangkat jika Anda membutuhkan fitur ini.
Contoh kasus misalkan kita akan pasang beberapa wireless router dalam dalam satu tower. Dengan router biasa, maka masing - masing wireless router akan membutuhkan adaptor dan passive PoE, topologi pemasangan akan seperti berikut :
Berbeda ketika kita sudah menggunakan Routerboard dengan fitur PoE out, misal Omnitik UPA. Maka kebutuhan power wireless router yang lain dapat di supply oleh Omnitik UPA tanpa harus menambahkan adaptor dan PoE untuk tiap perangkat. Topologi pemasangan akan menjadi seperti berikut
PoE-Out bisa dikonfigurasi melalui command : /interface ethernet poe. Setiap port bisa dikonfigurasi secara independen. Pada kabel fast ethernet, by default kabel Biru dan Coklat akan digunakan untuk melewatkan power dimana kabel biru untuk tegangan positif sedangkan kabel coklat akan melewatkan tegangan negatif. Jika menggunakan winbox, setting PoE bisa dilakukan dengan men-double klik interface, kemudian klik tab PoE.
Akan muncul beberapa parameter yang bisa kita tentukan sesuai kebutuhan, berikut detail mengenai pearameter yang bisa di set :
Auto-on - router akan mencoba mendeteksi apakan power bisa dijalankan/tidak pada port tersebut. Router akan melakukan pengecekan dengan menggunakan voltase rendah, jika terdapat hambatan berkisar antara 3kΩ sampai 26.5kΩ maka PoE akan dinyalakan.
Forced-on - Mematikan fungsi deteksi dan akan menjadikan port tersebut sebagai PoE terus menerus selama tidak terjadi overload dan short circuit.
Off - Fungsi deteksi akan dimatikan dan PoE juga akan dimatikan. Port ethernet akan berfungsi selayaknya ethernet biasa.
Pada RouterOS v.6.x jika menggunakan kabel panjang ke sumber listrik tambahkan perintah berikut pada router : /interface ethernet poe settings set ether1-poe-in-long-cable=yes
PoE Priority
Digunakan untuk menentukan prioritas PoE power pada tiap port. prioritas tertinggi adalah 0 dan prioritas terendah adalah 99. Jika ada 2 atau lebih interface dengan priority yang sama maka port ethernet dengan nomor terkecil akan otomatis memiliki prioritas lebih tinggi. Sebagai contoh, ether2 dan ether3 memiliki priority yang sama, dan jika terjadi kelebihan beban maka PoE ether3 akan dimatikan. Router akan melakukan pengecekan tiap 6 detik apakah ethernet yang dimatikan karena priority bisa diberikan power kembali.
Safety
Untuk menghidari kerusakan hardware karena power, Fitur PoE dibekali dengan beberapa fitur.
Deteksi Port, mode auto-on bisa dikatakan mode yang cukup aman dimana router dapat malakukan pengecekan apakah device yang terkoneksi pada port tersebut membutuhkan dan mampu menerima power dengan baik atau tidak.
Overload Protection, ketika Poe-Out dijalankan router akan melakukan pengecekan akan terjadinya oveload. Jika terjadi overload maka PoE-Out akan dimatikan untuk menghindari kerusakan hardware yang diakibatkan power berlebih. PoE controler pada firmware versi 2 memungkinkan distribusi maksimal 1 ampere pada salah satu port dan maksimal 2,2 ampere untuk total semua port.
Short Circuit Detection, pengecekan terjadinya short dilakukan pada saat PoE-out di-enable. Jika router mendeteksi terjadinya short, maka semua port poE-Out akan dimatikan.
Monitoring
Untuk melakukan monitoring, cukup double klik interface yang berjalan sebagai poE-Out, kemudian pada tab PoE akan tampil informasi power yang didistribusikan pada port tersebut.
Perangkat RouterBoard yang support PoE-Out biasanya ditandai dengan kode "P" atau "i" pada nama produk, misalkan Omnitik UPA, RB750UP, RB260GSP, RB2011UiAS, dll. Kode "P" artinya semua ethernet selain ether1 pada RouterbBoard support PoE-Out, sedangkan produk yang memiliki kode "i" artinya memiliki satu ethernet yang support PoE-Out.
PoE
Merupakan kependekan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain metode yang memanfaatkan kabel twisted pair (UTP/STP) sebagai media transmisi power (daya). Manfaat PoE akan sangat terasa ketika kita melakukan pemasangan perangkat wireless outdoor di tower. Dengan adanya PoE, kita tidak perlu melakukan penarikan kabel power dari catu daya ke perangkat router yang ada diatas tower. Contoh topologi pemasangan perangkat yang memanfaatkan PoE.
PoE-In
Kebanyakan para pengguna MikroTik sudah cukup familiar dengan fitur PoE-In pada RouterBoard. Artinya jika RouterBoard support PoE-In, maka routerboard tersebut bisa menerima power dari interface ether PoE tanpa perlu power melalui power jack. RouterBoard yang support fitur ini kebanyakan RouterBoard yang digunakan untuk kebutuhan wireless.
Dengan adanya fitur PoE-In ini, teknisi tidak perlu repot mengalokasikan kabel power untuk memberikan power ke RouterBoard, cukup gunakan PoE untuk melewatkan power melalui kabel UTP, artinya kabel UTP akan digunakan untuk melewatkan data sekaligus melewatkan power untuk RouterBoard. Pada paket wireless outdoor biasanya sudah termasuk passive PoE. Bentuk passive PoE tiap paket wireless outdoor terkadang berbeda tergantung spesifikasi alat. Contoh gambar Passive poE.
Pada bagian luar biasanya terdapat beberapa teks informasi. Untuk port pada passive POE yang bertuliskan LAN dihubungkan ke jaringan lokal, bisa ke komputer langsung atau ke swicth. Port LAN pada passive PoE hanya berfungsi untuk melewatkan data. Selanjutnya port passive PoE yang bertuliskan PoE dihubungkan ke RouterBoard pada port yang terdapat informasi PoE (biasanya ether1). Port ini selain melewatkan data, juga mengirimkan power yang akan digunakan oleh RouterBoard. Dan port power jack (DC), hubungkan dengan adaptor. RouterBoard akan menyala dengan menggunakan supply power via kabel UTP dari PoE sehingga tidak lagi membutuhkan power dari colokan power jack.
PoE-Out
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, beberapa produk MikroTik Support fitur PoE Output. Fitur ini berfungsi untuk memberikan supply power terhadap perangkat yang terkoneksi pada interface yang support PoE-Out.
Contoh produk yang support PoE Out misalnya RB750UP atau Omnitik UPA. Router yang memiliki fitur ini biasanya dibekali dengan adaptop yang berbeda dengan adaptor biasanya. Tentu saja adaptor yang memiliki kapasitas power yang lebih baik. Masing - masing device memiliki jumlah interface PoE-Put yang berbeda - beda. Disarankan untuk melihat spesifikasi detail setiap perangkat jika Anda membutuhkan fitur ini.
Contoh kasus misalkan kita akan pasang beberapa wireless router dalam dalam satu tower. Dengan router biasa, maka masing - masing wireless router akan membutuhkan adaptor dan passive PoE, topologi pemasangan akan seperti berikut :
Berbeda ketika kita sudah menggunakan Routerboard dengan fitur PoE out, misal Omnitik UPA. Maka kebutuhan power wireless router yang lain dapat di supply oleh Omnitik UPA tanpa harus menambahkan adaptor dan PoE untuk tiap perangkat. Topologi pemasangan akan menjadi seperti berikut
PoE-Out bisa dikonfigurasi melalui command : /interface ethernet poe. Setiap port bisa dikonfigurasi secara independen. Pada kabel fast ethernet, by default kabel Biru dan Coklat akan digunakan untuk melewatkan power dimana kabel biru untuk tegangan positif sedangkan kabel coklat akan melewatkan tegangan negatif. Jika menggunakan winbox, setting PoE bisa dilakukan dengan men-double klik interface, kemudian klik tab PoE.
Akan muncul beberapa parameter yang bisa kita tentukan sesuai kebutuhan, berikut detail mengenai pearameter yang bisa di set :
Auto-on - router akan mencoba mendeteksi apakan power bisa dijalankan/tidak pada port tersebut. Router akan melakukan pengecekan dengan menggunakan voltase rendah, jika terdapat hambatan berkisar antara 3kΩ sampai 26.5kΩ maka PoE akan dinyalakan.
Forced-on - Mematikan fungsi deteksi dan akan menjadikan port tersebut sebagai PoE terus menerus selama tidak terjadi overload dan short circuit.
Off - Fungsi deteksi akan dimatikan dan PoE juga akan dimatikan. Port ethernet akan berfungsi selayaknya ethernet biasa.
Pada RouterOS v.6.x jika menggunakan kabel panjang ke sumber listrik tambahkan perintah berikut pada router : /interface ethernet poe settings set ether1-poe-in-long-cable=yes
PoE Priority
Digunakan untuk menentukan prioritas PoE power pada tiap port. prioritas tertinggi adalah 0 dan prioritas terendah adalah 99. Jika ada 2 atau lebih interface dengan priority yang sama maka port ethernet dengan nomor terkecil akan otomatis memiliki prioritas lebih tinggi. Sebagai contoh, ether2 dan ether3 memiliki priority yang sama, dan jika terjadi kelebihan beban maka PoE ether3 akan dimatikan. Router akan melakukan pengecekan tiap 6 detik apakah ethernet yang dimatikan karena priority bisa diberikan power kembali.
Safety
Untuk menghidari kerusakan hardware karena power, Fitur PoE dibekali dengan beberapa fitur.
Deteksi Port, mode auto-on bisa dikatakan mode yang cukup aman dimana router dapat malakukan pengecekan apakah device yang terkoneksi pada port tersebut membutuhkan dan mampu menerima power dengan baik atau tidak.
Overload Protection, ketika Poe-Out dijalankan router akan melakukan pengecekan akan terjadinya oveload. Jika terjadi overload maka PoE-Out akan dimatikan untuk menghindari kerusakan hardware yang diakibatkan power berlebih. PoE controler pada firmware versi 2 memungkinkan distribusi maksimal 1 ampere pada salah satu port dan maksimal 2,2 ampere untuk total semua port.
Short Circuit Detection, pengecekan terjadinya short dilakukan pada saat PoE-out di-enable. Jika router mendeteksi terjadinya short, maka semua port poE-Out akan dimatikan.
Monitoring
Untuk melakukan monitoring, cukup double klik interface yang berjalan sebagai poE-Out, kemudian pada tab PoE akan tampil informasi power yang didistribusikan pada port tersebut.
Perangkat RouterBoard yang support PoE-Out biasanya ditandai dengan kode "P" atau "i" pada nama produk, misalkan Omnitik UPA, RB750UP, RB260GSP, RB2011UiAS, dll. Kode "P" artinya semua ethernet selain ether1 pada RouterbBoard support PoE-Out, sedangkan produk yang memiliki kode "i" artinya memiliki satu ethernet yang support PoE-Out.
Membuat POE
POE atau Power Over Ethernet digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke perangkat seperti Wifi Access Point yang Outdoor. Biasanya sebuah AP sudah dilengkapi dengan POE khusus dari pembuatnya. Tetapi jika kita memodifikasi AP Indoor diletakkan di Outdoor, tentu saja AP Indoor tidak dilengkapi dengan POE. Bisa anda bayangkan bagaimana membuat kabel listrik yang ditarik sampai keatas tower. Belum lagi resiko yang ditimbulkan oleh listrik.
Bagaimana Prinsip Kerja POE ?
gambar 1 |
gambar 2 |
Jika dilihat dari gambar diatas, POE yang sebenarnya adalah seperti yang ditunjukan oleh gambar 1. Sedangkan yang kedua adalah POE yang akan kita buat nantinya.
Bagaimana caranya untuk membuat POE gratisan ?
Pertama yang perlu kita ketahui adalah mengerti dengan susunan Kabel UTP yang terhubung ke AP. Biasanya sebuah kabel UTP yang hanya digunakan untuk transmit dan receive data adalah kabel bernomor 1, 2, 3, 6. Jadi kabel yang bernomor 4, 5, 7, dan 8 tidak digunakan. Pada kabel inilah nantinya arus listrik dialirkan. Perhatikan gambar dibawah ini.
Jika telah memahami urutan warna kabel diatas, kita tinggal membelah kulit dari kabel UTP di kedua sisi.
Jika sudah, ambil adaptor dari AP yang ada, kemudian potonglah kabel adaptor tersebut. Bagian yang terdapat adaptornya akan dipasangkan pada sisi kabel yang berada dibawah. Sedangkan kabel yang terdapat konektor power dipasangkan diatas atau dekat dengan AP nya. Sambungkan pin 4, 5 pada DC (+) Positif, dan pin 7, 8 pada DC (-) Negatif. Sehingga hasilnya bisa dilihat pada gambar.
Kemudian isolasi dengan bagus. Atau biar lebih aman gunakan isolasi rubber.
Subscribe to:
Posts (Atom)